Garwa

Soonwoo/Wonhosh AU from this prompt : wha— what if -wwhs qtime after a week not seeing eo, and wonu applying skincare to tired hoshi :((((

.

.

.

Sabtu malam, mendung, tidak hujan, hanya sepi.

Wonwoo mematikan laptop yang sedari tadi ia beri seluruh fokusnya. Melirik pada jam yang masih berdetik di ujung meja.

Sudah lebih dari sudut siku-siku.

Denting pintu yang terbuka dan tertutup kemudian, mengalihkan atensinya.

Temannya. Teman hidupnya, kembali.

“Aku pulang.” Bahunya retas, ada satu ransel yang menggantung di pundak lelah milik lelakinya. Tapi bibirnya menorehkan senyum yang selalu sukses membuatnya jatuh cinta.

Welcome home.” Lengkung bibirnya tertarik ke atas.

Soonyoung meletakkan bawaanya pada samping sofa, membiarkan punggungnya bertemu dengan sandaran, hela napasnya lumayan panjang.

How's day?”

It's fine.” Wonwoo mendekatinya, mengambil satu light peck dari lelaki yang masih memejamkan matanya. “Bersihkan badanmu, Kwon.”

It's tiring, Jeon.”

“Sibin saja, setidaknya cuci muka.” Wonwoo menarik kedua tangan Soonyoung namun tidak berhasil. Ia berkacak pinggang dan mengalah pada pemikirannya.

Meletakkan kedua lengannya pada tempat yang berbeda, membopong Soonyoung ke kamar mandi.

“Yak! Turunkan aku, Jeon.”

Stay still.”

Soonyoung tersenyum, menyandarkan kepalanya pada dada Wonwoo, menyamankan diri.

“Aku mengantuk, Jeon.”

Wonwoo tidak menjawab, hanya meneruskan langkahnya.

Mendudukkan lelakinya pada kursi yang tersedia, membersihkan badan Soonyoung sebagaimana seharusnya.

“Kau benar-benar sedang ingin memanjakanku, ya?”

Wonwoo menjawabnya dengan kecupan di ubun-ubun Soonyoung yang tak ia basahi.

“Bagaimana pekerjaanmu seminggu kebelakang?”

Wonwoo menunduk, netranya sejajar dengan kelereng milik separuh nyawanya, “baik.” Ia membuahkan senyum pada bibirnya.

Soonyoung menutup kelopaknya saat Wonwoo mencuci wajahnya, “glad then.

Memakaikan bathrobe kemudian kembali membawa Soonyoung ke dalam bopongannya. Yang menjadi beban, patuh mengalungkan lengannya di leher lelaki yang lebih tinggi.

Diturunkannya di ranjang, di sisi ia mencari sekadar bunga tidur yang terkadang mendatangi.

Merasa nyaman, irisnya perlahan memejam.

“Kwon?”

“Hm?”

Wonwoo duduk di sebelahnya, membawa beberapa botol yang Soonyoung tak ingin tahu.

Perlahan, Soonyoung merasakan kapas basah menepuk-nepuk permukaan wajahnya.

“Jeon... Tidak perlu.”

“Kau pasti tidak merawat kulitmu selama bekerja di luar kota. Lihat, bahkan tumbuh jerawat di sini.” Wonwoo menekan sedikit sudut jidat kiri milik Soonyoung, yang berbuah erangan tipis.

“Tidak sempat, Jeon. Tidakkan kau ingin kupeluk?”

“Itu bisa nanti.” Berganti dengan toner yang dengan rajin ia aplikasikan.

Ada dingin yang menetes ketika Soonyoung hampir menyerah pada kesadarannya.

“Aww!!” Sontak Soonyoung membuka mata, merasakan sakit pada indra penciumannya.

“Tidur saja.” Satu kecupan Wonwoo berikan pada ujung hidung Soonyoung yang sebelumnya ia gigit.

“Usil sekali, Jeon.” Soonyoung kembali mengatupkan pelupuknya. Perlahan, ia rasakan kecupan di setiap noktah pada parasnya.

Soonyoung menyerah, membiarkan Wonwoo memberikan bahasa tubuhnya sebagai pengganti kata rindu yang tak ingin lepas dari pita suaranya.

.

.

.

.

-kkeut!

° Garwa –> Javanish lang. abbreviation from Sigaraning Nyawa = Separuh nyawa

thank you for reading this, and thank you for whoever sent prompt to wwhszone!! :)

@coffielicious

anyway! please gimme some critics or comments! thanks again! see you~