Ordinary
.
A Seungzz short AU
.
Halte bus sepi, mengingat ini masih jam kerja. Seungwoo menyesap kopi dalam cup yang baru saja ia beli.
Namun, crash.
Tumpah, karena senggolan anak kecil yang sedang bermain di dekatnya.
Seungwoo mengerjab, kemudian menerima uluran sapu tangan dan mengangguk atas permintaan maaf orang tua sang anak.
Cardigan putihnya, kini memiliki bercak.
Bus nya masih lama. Ia keluarkan headset dari dalam kantongnya.
Ia menggigit bibir, kabelnya tergulung tak beraturan.
Ia urai perlahan kemudian dia salurkan musik untuk ia dengar.
Hela napasnya panjang, beranjak sejenak untuk membuang cup kopi yang kini kosong.
Ia kembali terhenti, sepatu sendal yang ia pakai, terputus.
Ingin rasanya ia berteriak kesal, namun urung. Ia biarkan tali sendalnya yang terputus.
Ia duduk kembali untuk melihat gedung seberang yang tadi ia datangi, lagi-lagi ia belum berhasil mendapat perkerjaan impiannya kali ini.
Seungwoo mengulum bibirnya, menggumam lagu yang ia tangkap dari indera pendengarnya.
Sebuah sedan metalik melaju kencang menujunya dan tidak lama, genangan air mengguyurnya tanpa ampun.
“Shi-“
Ia hela napas panjang, terlalu panjang.
Akan ada apa lagi hari ini?
.
.
Busnya belum juga tiba.
“Hei, i don't know this fit your feet or not, but, please try it.“
Seungwoo mendongak, sepertinya ia terlalu terlihat menyedihkan di mata lelaki yang kini berdiri menjulang di hadapannya.
“Just, ugh i don't know, you just sitting there without complaint what happened to you.“
Seungwoo masih mengamati kotak sepatu yang dibawa oleh lelaki itu. Ia ambil dan mencobanya, “it's fits.“
“Yeah?”
“Hm-hm. Thank you.” Senyumnya memunculkan satu dekik kecil di sisi pipinya.
“Oh, your welcome.“
“Han Seungwoo.”
Ada kerutan dahi, namun kemudian senyum menambah paras manisnya, “Cho Seungyoun.”
.
.
.
May Seungwoo says, that his life is beautiful?
@coffielicious